JUDUL "Boneka Genetik..!!"
STATUS : RELEASED!
Orang itu menggunakan kemampuannya untuk mengoperasi dirinya sendiri, membedah perut tubuhnya sendiri dan menggantikan organnya yang rusak dengan organ dari tubuh anaknya. "Jangan salah paham dulu.." ucap orang itu ke Sakura.
"Anak yang ada di sini sebenarnya adalah kloninganku, yang memiliki DNA yang sama denganku, cuma dipisah-pisah.." jelas orang itu.
"Kau... memperlakukan kloninganmu sendiri seperti ini..?" Sakura kesal. "Kau bahkan bukan Orochimaru tapi bagaimana bisa kau!?"
"Bahkan klon..."
"Benar sekali.." ucap orang itu. "Dia adalah guruku.. lebih tepatnya, eksperimen lama Orochimaru, yang bertujuan untuk mengembangkan teknik klon.."
"Anak-anak ini dibuat dari olahan gigi dan syarafku.." jelas orang itu lagi. "Bisa dibilang mereka ada untuk memberiku daging, sebagai stok organ untukku.. tak lebih."
Sasuke menggunakan kemampuan sagenya untuk melacak lokasi chakra Sakura, namun tak ada hasil sama sekali. "Ini buruk.. mereka mungkin pergi ke tempat yang sangat jauh atau dilindungi oleh suatu penghalang, aku tak bisa merasakan chakra Sakura.."
"Begitu rupanya.."
"Kakashi-sensei berkata kalau mereka mungkin saja ada hubungannya dengan Orochimaru.." ucap Sasuke.
"Aku juga berpikiran begitu.." ucap Sasuke.
"Terlebih setelah melihat sharingan yang dipasang di tangan dan tubuhnya.."
"Seperti ketika aku menghadapi Danzou, yang memberinya tangan seperti itu adalah Orochimaru." ucap Sasuke.
"Kalau ingin menemukan Sakura, kurasa kita harus pergi ke persembunyian Orochimaru." ucap Naruto.
"Kurasa kau benar.. tapi apa yang akan kita lakukan pada anak-anak?"
"Mereka mengincar Sarada juga, mungkin mereka sudah tahu kalau dia adalah anakmu, kita tak boleh membiarkan musuh menangkapnya, jadi tetap bersamanya kurasa adalah jalan yang paling aman untuknya.."
"Mama..." Sarada masih sedih setelah kepergian Sakura.
"Nih.." Chouchou kembali menyodorkan makanan ringan yang dibawanya ke Sasuke, dalam hati ia berkata, "Ayolah, aku benar-benar benci dengan suasana seperti ini, ayolah kau pasti bisa..."
"Yang tersisa cuma yang rasa asin, kalau ini tetap tak bisa memperbaiki hubungan kalian, maka aku tak tahu lagi harus berbuat apa.." ucap Chouchou.
Kembali ke sisi Sakura, tampak ia masih kasihan melihat anak itu, yang hanya dijadikan stok organ oleh Shin. "Tak perlu merasa sedih.." ucap Shin. "Mahluk hidup memang ditakdirkan untuk mati.."
"Apa maksudmu, hah!?"
"Gen... sel yang reproduktif, inilah yang kami sebut dengan anak, tak ada kesalahan, inilah cara kami untuk hidup kekal.." ucap Shin, sambil terus menjalankan operasi untuk dirinya sendiri. "Berbanding terbalik dengan itu, sel yang tidak reproduktif akan mati setelah periode waktu tertentu, degan kata lain, manusia dapat mencurangi kematian dengan menciptakan dan menggandakan sel yang digunakan dan membuang yang lama, menggunakannya sebagai korban untuk tetap bertahan hidup..."
"Lalau kalau seperti itu, kematian itu apa? membuang tempat daging setelah ia membusuk, hal itu tak bisa dihindari.."
"Meskipun kau berpikir begitu seharusnya kau lebih memikirkan mengenai tubuh yang kau buang itu bukan gennya!! Perasaan orang yang kau buang itu.. hubungan antar ayah dan anak lebih dari sekedar berbagi gen!!"
"Penciptaan anak yang dilakukan dengan mencampurkan setengah gen kedua orang tua, yang bertujuan untuk menciptakan anak yang lebih kuat, itu tak lebih dari tidakan naluriah.. dan hanya gen yang lebih bagus yang akan tetap lanjut, itulah esensi dari kehidupan itu sendiri.."
"Itulah evolusi manusia.. dan semakin kita berevolusi, kita jadi semakin efisien dalam melakukannya. Teknik klon ini merupakan bagian dari itu. Itulah ninja yang sesungguhnya, kan? Ditarik jatuh ke dalam pertarungan, kemudian memperoleh kekuatan dan kemampuan baru, dan hanya ninja yang terkuat yang tetap bertahan.."
"Perang adalah sesuatu yang wajib jika ingin terus berevolusi, dan untuk itulah Akatsuki ada.."
"Kau bahkan lebih bodoh dari Orochimaru!!" ucap Sakura. "Yang kau pikirkan mengenai orang-orang... kau tak mengerti sama sekali pentingnya menjadi orang tua!!"
Beralih ke suatu lorong goa, "Sudahlah.. aku tak mau dipanggil kapten oleh seorang hokage.." ucap seorang lelaki pada Naruto, lelaki itu adalah Yamato. Ya, saat ini Naruto, Sasuke, Sarada, dan Chouchou sedang masuk ke persembunyian Orochimaru bersama Yamato.
"Yang ini bukan ayahku.." ucap Chouchou dalam hati.
"Tapi kau akan tetap menjadi kapten buatku, kapten Yamato!" ucap Naruto.
"Aku sudah mendengar banyak cerita dari pendahulumu, maaf tapi aku tak bisa meninggalkan tempat ini. Kalau sesuatu terjadi, aku akan mengikuti jejak Orochimaru.."
"Aku tahu.."
"Kali ini Sasuke ada di pihakmu, jadi harusnya ini lebih mudah dari yang waktu itu.." ucap Yamato. Yamato pun diam dan tetap berjaga di tempat itu.
"Baik, ayo kita menyusup, aku tahu bagian dalam tempat ini.." ucap Sasuke. Sasuke menuntun mereka, "Sebelah sini.." Sasuke berjalan cepat.
"H-hei Sasuke, ini bukan toko lama tempat kau biasa berbelanja, hati-hati sedikit.."
"Wah..." Naruto dan yang lainnya terhenti, kini di hadapan mereka sudah tampak dua teman lama Sasuke, Juugo dan Suigetsu.
"Lama tak berjumpa, Sasuke.." ucap Suigetsu.
"Ini bukan tempat anak-anak jalan-jalan, kau tahu.."
"Hokage, eh?"
"!!" Sarada mengingat kedua orang itu. "Mereka.. yang ada di foto itu.." ucapnya dalam hati.
"Bawa kami ke persembunyian Orichimaru.." pinta Sasuke.
"Kurasa itu sudah tak perlu lagi.." ucap Naruto.
"Ya ampun.. tak kusangka kau akan berkunjung atas keinginanmu sendiri, Sasuke-kun.." ucap Orochimaru yang tiba-tiba saja muncul. Penampilannya saat ini tampak lebih muda dari sebelumnya.
"Bagaimana bisa kau tampak begitu muda, Orochimaru??" Naruto bertanya-tanya.
"Kau tahu sendiri kan, karena ini aku.." jawab Orochimaru.
"Orang ini.. Orochimaru??" Sarada baru pertama kali melihatnya.
"Ooh.. siapa anak-anak ini??"
"Hei, hei, Sarada, kalau dia ini orang tuaku, dia ini ayahku atau ibuku??" Chouchou bingung. "Hei Sarada, yang mana??"
"Eh!?"
"Bawahanmu mencoba untuk membunuh putriku dan menyakiti istriku, kalau kau merencanakan sesuatu, sekaranglah waktu yang paling tepat untuk mengakhirinya." ucap Orochimaru.
"Apa aku melakukan sesuatu yang mencurigakan? Untuk apa juga aku berurusan dengan dunia luar??" Orochimaru menolak tuduhan itu.
"Kalau begitu, siapa orang yang punya banyak sekali sharingan di seluruh bagian tubuhnya? Dan dimana dia?" Sasuke bertanya-tanya.
"Kita pindah ke ruangan lain saja.." Orochimaru kemudian mengajak mereka ke sebuah ruangan, ruangan tempat seorang mirip Shin berada dalam sebuah tabung, di sebelah tabung lain yang tampak sudah kosong.
"Itulah kemampuan Shin.." ucap Orochimaru. "Dia mengagumi Itachi, dia bukan anggota klan Uchiha, tapi dia pergi dari sisiku, cuma ini yang tersisa dari eksperimenku... ya, seperti yang kau tahu, anak ini yang menjadi tangan kanan Danzou."
"Dia itu spesial.." ucap Orochimaru. "Dia tidak menunjukan penolakan sama sekali terhadap organ tlanpantasi.. tubuhnya unik, jadi aku menginginkan lebih banyak lagi tubuh seperti itu... aku mengulangi terus teknik kloning dengan anak itu lagi dan lagi, kami membongkar misteri gen..."
"Klon??" tanya Naruto.
"Anggap saja itu tingkatan yang lebih tinggi dari teknik Kage Bunshinmu, setiap dari mereka itu asli. Bisa dibilang itu bunshin yang tak akan pernah menghilang."
"Aku masih tidak mengerti.. kau bilang dia tak akan menghilang, lalu apa yang akan terjadi kalau kau menyerangnya??"
"Para klon itu terlahir dengan pikiran sendiri, dengan kata lain, sama seperti saudara kembar yang masing-masing punya pemikiran sendiri. Akan butuh waktu bagi mereka untuk memulihkan diri, tpi gennya sama, seperti ayah dan anak, bahkan saudara kandung..."
"Kalau ingin menghabisi mereka, tak ada cara lain selain membunuhnya." ucap Orochimaru.
"Itu... harusnya bagi manusia itu tidak sesederhana itu, apa kau benar-benar berpikir eksperimen seperti itu diperbolehkan!?"
"Manusia sebenarnya lebih sederhana dari yang dipikirkan.." ucap Orochimaru. "Manusia mirip seperti budak bagi gen mereka, individual dan bagaimana semuanya terhubung dengan mereka dapat dibuktikan.."
"Bagaimana dengan yang bukan klon? Bagaimana dengan hubungan orang tua dan anak??" tanya Sarada.
"Tentu saja, apa kau ingin mencobanya??"
Chouchou berbisik pada Sarada, "Aku tak mau, Sarada, aku tak tahu apa yang ia bicarakan dan bahkan apa jenis kelaminnya, orang ini menyeramkan..."
"Tak ada waktu untuk bermain-main. Kalau kau tahu Shin ada dimana, beritahu kami." ucap Sasuke.
"Baiklah, kalau Konoha memang mau mengambil Shin dariku, aku juga akan terbantu.." ucap Orochimaru. "Aku akan menjelaskan semua detailnya, jadi mri kita menuju ruang monitor, tak masalah kalau kita pindah ruangan lagi, kan?"
Merekapun kembali menelusuri lorong.
Dalam perjalanan, diam-diam Sarada bertanya pada Suigetsu. Sarada menunjukan foto itu dan bertanya, "Wanita ini ada di ruangan yang mana?"
"Ah, Karin... dia ada di persembunyian yang lain, dia tak ada di sini." ucap Suigetsu.
"Begitu ya... kalau begitu, boleh aku meminta tolong sesuatu??"
Diam-diam Sarada dan Suigetsu meninggalkan rombongan masuk ke sebuah ruangan, di sana Sarada menjelaskan masalahnya.
"Apa!?" Suigetsu kaget. "Ma-maksudmu.. Sasuke, dasar laki-laki sialan!!"
"Saat ini, aku hanya curiga saja, aku ingin tahu siapa ibu kandingku, aku ingin kau membantuku mencaritahu hal itu!!"
Dalam hati Suigetsu, "Ah.. masuk akal juga sih kalau Karin..."
"Bisakah kau menolongku mencaritahu hubungan kami?"
"Yah, kurasa bisa..."
Suigetsu mencari-cari alat, "Duh, dimana ya, kurasa ada di sini..."
"Ah, ini dia.." Suigetsu mengambil sesuatu dari meja Karin. Karin sebenarnya sudah melarang orang-orang mengutak-atik mejanya, tapi Suigetsu juga penasaran ingin mengetahui kebenarannya.
Suigetsu kemudian menganalisa ektraksi gen Karin dan mencocokannya dengan ektraksi gen Karin, dan ternyata hasilnya adalah... cocok.
"Yah, ini dia.. ibumu tak lain adalah Karin." ucap Suigetsu.
Suigetsu kaget, Sarada apalagi. Dan diam-diam, ternyata Naruto mengawasi mereka dari luar ruangan itu. Karin terdiam, mengingat semua kenangannya dengan Sakura, ia menangis.
"Yah, bahkan kacamata kalian juga mirip.. ah, yah, kalau begitu..."
Sarada masih terdiam, masih menangis.
Suigetsu meninggalkan ruangan itu, "Kurasa aku sudah melakukan tindakan yang buruk.." ucapnya pada Naruto.
"Kalian tim Taka memang selalu saja melakukan hal-hal yang bukan urusan alian!! Bodoh!!" bentak Naruto.
"Yang salah itu Sasuke.. jadi kau juga sudah tahu tentang ini ya?"
"Mana mungkin aku tahu!! Si Sasuke bodoh itu!!" Naruto marah.
"Sampai jumpa ya, selanjutnya kuserahkan padamu.."
"Oi Suigetsu, tunggu!!"
Akhirnya tak ada pilihan lain, Narutolah yang harus mengurus masalah Sarada.
"H-Hei, Sarada... kita akan segera meninggalkan tempat ini..."
----Naruto Gaiden Chapter 07 END----
0 komentar:
Post a Comment
Buat Yang Mau Komentar , Tolong Komentar Sesuai Topik Postingan Dan Jangan Membuat Komentar Spam.