Breaking News
Loading...

ALUR CERITA NARUTO GAIDEN CHAPTER 03 Versi Teks ~ ~

07:52:00
ALUR CERITA NARUTO GAIDEN CHAPTER 03 Versi Teks ~ ~
JUDUL "Kesempatan Bertemu..!!"
STATUS : RELEASED!


Selamat membaca...

"Tolong sampaikan ucapan maafku pada Boruto.." ucap Naruto. Shikamaru hanya diam saja, tak mengerti minta maaf untuk apa maksudnya.
"Yah, sebaiknya aku segera berangkat." ucap Naruto.
"Firasatku buruk soal ini.."

Setelahnya Naruto pun berangkat. Dan tak jauh darinya, Sarada masih membuntuti, bersama Chouchou. "Hei, itu Hokage ketujuh.. apa dia menuju ke jalan yang sama dengan kita?" Chouchou tak sadar kalau tujuan utama Sarada memang untuk mengikuti Naruto.
Dari berjalan pelan, Naruto mulai melesat dengan sangat kencang.

"Chouchou, cepat!!" buru-buru Sarada menarik tangan Chouchou.
Tapi akhirnya Chouchou malah tersandung akar pohon dan terjatuh. "Aw!!" teriaknya.
"Maaf!! Apa kau baik-baik saja!? Duuh, gimana ini.." Sarada khawatir Naruto tak terkejar.
"Kita akan pergi mencari orang tua kita, kan? Kenapa kau kelihatan terburu-buru begitu? sampai marah malah.."

Kembali ke gerbang, seteah Naruto pergi Boruto dan Mitsuki baru muncul. Boruto muncul sambil membawa sebuah bingkisan.

"Yah, kalian telat.." ucap Shikamaru.
"Huh.."
"Apa itu?" Shikamaru menanyakan soal bingkisan yang Boruto bawa.
"Makan siang!" ucap Boruto.
"Oh, jadi minta maaf itu maksudnya untuk ini ya.."

Boruto terdiam, memasang wajah kesal lalu membalikan badan. "Begitu ya.. ayo kita pergi saja, Mitsuki!!" Boruto ngambek.
"Kita masih bisa mengejarnya, kan?" ucap Mitsuki, teman sekelas Boruto.

Saat itulah, Sarada dan Chouchou menghampiri mereka. "Kalau mau biar aku saja yang memberinya bekal makan siang itu!!" ucap Sarada.
"Eh?" Chouchou kaget.
"Sarada?" Boruto juga kaget.
"Kebetulan kami juga akan pergi jalan-jalan, biar kuberikan nanti kalau bertemu di jalan." ucap Sarada. "Ide bagus kan, Chouchou? Lagipula kau bilang tak mau terburu-buru kan.."
"Boleh-boleh saja sih, tapi apa nanti aku juga dapat.."
"Tidak, tidak perlu.." ucap Boruto, masih kesal. "Biar aku pulang saja dan memberitahukannya pada ibu. Padahal dia tahu kalau hari ini aku akan mengantar makan siang, tapi tetap saja dia.. yah, lagipula aku juga bukannya sengaja ingin mengirimkan makan siangnya.."

Sarada menepuk pundak Boruto ketika dia hendak pergi.

Boruto membalikan wajahnya lalu bertanya, "Apa...?"
"Kubilang aku akan melakukan ini untukmu." ucap Sarada.
"Tak perlu repot-repot.." ucap Boruto lagi.
Lalu untuk beberapa saat, Sarada dan Boruto saling menatap.
"Kalau tak keberatan, aku bisa membantumu menghabiskan makan siangnya.." tawar Chouchou.
"Sst, tolong ke sini sebentar.." Mitsuki membawa Chouchou menjauh.
"Sini.."
"Apa? Mau bilang cinta ya?"
"Sikapmu sepertinya makin memburuk.."
"Ini bukan urusanmu!" Boruto membentak Sarada.
"Apa yang perlu dipikirkan, paling tidak kau punya seseorang yang kau tahu ada di sana menunggumu.." ucap Sarada. "Kalau saja aku bisa, aku pasti akan melakukannya langsung."
"?"
"Dan.. Bento itu bukan cuma untuk dimakan, kan? Daging yang sengaja disiapkan untuk orang yang dicintai..."

Sejenak Boruto terdiam, kepikiran ibunya..

"Masalahmu sebenarnya apa sih?"
"Naruto menuju ke perbukitan, berikan padanya, Boruto.." ucap Shikamaru.
Akhirnya Boruto mau memberikannya, "Yah, baiklah, nih.."
"Aku janji dia pasti akan menerimanya." ucap Sarada.
"Ayo jalan Chouchou!!"
"Ya.." Chouchou menyusul.
Chouchou berlari mendekati Sarada, "Hei, kurasa dia suka denganku.. biarkan aku istirahat sebentar.."

Mereka berdua pergi, dan tanpa mereka sadari, dari balik dedaunan, mahluk kecil bermata sharingan mengawasi.

"Dia sudah mulai bergerak.." ucap pria berjubah misterius itu.
"Aku juga melihatnya.." ucap anak pemilik sharingan.
"Baik, sudah cukup memata-matainya, ada tugas yang harus dikerjakan, Shin.." ucap pria itu, "Bawakan putrinya ke hadapanku." perintahnya, pria yang juga ternyata memiliki bola mata sharingan terjahit di mata kanannya.
"Gadis yang memakai kacamata.. gadis yang akan melahirkan keturunan Uchiha!!"

Sarada berlari melewati jalan di perbukitan sambil membawa bingkisan makanan itu. Chouchou di belakangnya. "Aku tahu tak akan ada masalah setelah dia mengunyahnya nanti, tapi kalau kau berlari secepat itu, bentonya akan menyebar kemana-mana!"

"Kita harus cepat atau kita tak akan bisa mengejarnya!!" ucap Sarada.
"Dan... tujuan utamanya adalah memberinya makanan ini kan.."
 Di tempat Naruto, sebenarnya sejak awal ia sudah menyadari keberadaan mereka. "Mereka masih saja mengikutiku.. maksudku, sejak mereka bersembunyi di belakang gerbang tingkah mereka memang sudah aneh.."
Naruto berhenti berlari. "Hah, kurasa lebih cepat kalau aku menemui mereka langsung dari pada menunggu.." Naruto pun menuju ke tempat Sarada dan Chouchou.
"Hah.. aku.. aku tak kuat.. lari lagi.." Chouchou tak kuat.
"Kalau sudah tak kuat lari kau menggelinding saja!!" ucap Sarada.
"Ah!! Itu dia!!" Chouchou menganggapnya ide bagus.

Saat itulah, orang itu muncul di hadapan sarada dan Chouchou. Naruto? Bukan, orang yang muncul adalah anak yang memiliki sharingan itu, Shin.

"Mata itu.." Sarada kaget saat melihat sharingan anak itu.
"Apa kau kenal dia?" tanya Chouchou.
"Ikut.. ikutlah denganku.." ucap Shin.
"Kau.. siapa?" tanya Sarada.
"Uchiha Shin." ucap anak itu.
"Uchiha...!?" Sarada kaget.
"Ibu bilang sudah tak ada lagi Uchiha lain yang tersisa.." ucap Sarada.
"Ikut.." ucap anak itu lagi.
"Kalau aku menolak?"
"Ayah memintaku.. membawamu padanya.. kau harus...!"

Sarada menaruh kotak makan siang itu, tahu kalau sebentar lagi ada pertarungan yang harus ia hadapi. Dan memang benar, anak itu membuka gulungan dan mengambil senjata dari sana.
Shuriken besar dengan rantai, dengan itu Shin menyerang Sarada. Namun, Sarada mampu menghindarinya, melompat dan berdiri di atas rantaiitu. "Chouchou.."

Chouchou sudah berada di belakang Shin, menggunakan jutsu asli klan Akimichi, ia memperbesar tangan kanannya lalu menghantam Shin hingga tanahnya retak. Namun yang hancur cuma tanahnya, Shin melompat ke atas dan bersiap untuk balik menyerang.
"Kau tidak dibutuhkan.." ucapnya.
"Chouchou!!"

Buaghhh!!! Shin menyerang, tapi tiba-tiba saja Sarada dan Chouchou sudah tak ada di sana. Seseorang muncul dan menyelamatkan mereka. "Yah, untuk anak-anak, pertarungan ini sudah berlebihan.." ucapnya. "Aku tahu kalau anak-anak dari desaku memang hebat-hebat sih.."
"Hokage ketujuh.."
Naruto melihat ke arah anak itu, anak yang memiliki sharingan itu..
"Sharingan.. jadi kau ya.."

---- Bersambung di Naruto Gaiden Chapter 4 ---
Electronic money exchanger
loading...

0 komentar:

Post a Comment

Buat Yang Mau Komentar , Tolong Komentar Sesuai Topik Postingan Dan Jangan Membuat Komentar Spam.

 
Toggle Footer